Oleh Endy Kurniawan
Aher, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan punya kesibukan
baru. Kesibukan karena menyita waktu, pikiran dan tenaga meski terlihat
ringan dan santai saat melakukakannya. Apa itu? Melalui akun Twitter @aheryawan
dengan follower sekitar 108.000 Aher melakukan acara rutin setiap Senin
malam, dari jam 18.30 - 19.30 WIB, untuk berinteraksi dengan
followernya dari seluruh Indonesia.
Acara interaksi yang 'dinamai' dengan tanda pagar/hashtag #Aherinteractweet
itu sudah berlangsung 3x dan akan berlanjut terus sebagai acara rutin.
Tidak hanya ditunggu-tunggu follower karena sebuah pengalaman seru
berinteraksi langsung dengan orang nomor 1 di Jawa Barat itu, tapi juga
ditunggu-tunggu oleh Aher sendiri, karena dalam kesempatan itulah ia
bisa berdialog tanpa batas dengan masyarakat. Kadang ia dikritik, kadang
diberi masukan program kerja. Kadang dinasehati. Kadang juga hanya
saling balas sapa. Bahkan kadang juga bercanda saling ledek, layaknya
interaksi natural di dunia maya.
Setiap dibuka #aherinteractweet,
Aher mengawali dengan salam sapa untuk followernya. Kemudian Aher
melakukan beberapa kali twit tematis, baru kemudian dibuka dialog. Dalam
1 - 1,5 jam interaksi, Aher bisa merespon 30 - 50 twit yang masuk.
Mulai dari pertanyaan seputar keamanan, pendidikan, kondisi jalan,
investasi daerah, sosial kemasyarakatan, hingga undangan menghadiri
acara-acara di berbagai wilayah. Tidak seluruh twit masuk, sekitar 150
mention dalam 60 - 90 menit berlangsungnya interaksi twit, yang bisa
direspon, tapi jawabannya telah diupayakan mewakili isu dan masalah yang
berkembang.
Impresi #aherinteractweet sendiri
sangat besar, hampir 1 juta setiap kali diadakan. Menandakan dialog
Aher dengan followernya diikuti (atau dibaca dan terlihat oleh pengguna
jejaring sosial Twitter) oleh hampir 1 juta akun. Seperti Senin (11/11)
lalu, hampir 800.000 impresi yang terjadi.
Aher menjawab mention followernya dengan natural dan santai |
Aher menyampaikan ia cukup senang menjalani aktivitas online ini. Ia
menjalani sendiri prosesnya : melihat twit yang masuk, memutuskan
bagaimana meresponnya, melihat prioritas, bagaimana bahasa ketika
menjawabnya. Kadang ia gunakan Bahasa Sunda, Inggris, Bahasa Indonesia
maupun bahasa gaul anak muda. Tergantung konten, konteks dan personality
followernya. Kadang Aher berpikir serius, kadang tertawa melihat isi
twit followernya. Kadang ia berhati-hati karena isi twit terlihat
retorik dan sangat politis. Yang jelas jawabannya harus taktis dan
solutif, kata Aher.
Selain mendapat masukan tentang masalah yang berkembang di tengah
masyarakat, Aher juga langsung berkoordinasi dengan dinas terkait atau
kepala daerah (bupati dan walikota) yang berada di lingkungan Jawa
Barat, jika masukannya sangat spesifik dan harus segera ditindaklanjuti.
Di Jawa Barat, semua Dinas diwajibkan memiliki akun sosial media supaya
keluhan masyarakat dengan mudah tertangani dan agar satu instansi
dengan instansi lainnya mudah berkoordinasi.
Masalah spesifik langsung diteruskan Aher ke akun kepala daerah terkait |
Inisiatif ini rasanya bisa ditiru para kepala daerah di seluruh
Indonesia. Selain menjawab persoalan adanya 'sekat dan jarak' antara
pemimpin dan yang dipimpin, apa yang dilakukan Aher lebih jauh dari itu,
yakni membangun kebersamaan dan dialog yang sehat dengan semua pihak,
tak hanya di wilayahnya, tapi juga dengan follower seluruh Indonesia
bahkan dunia. Karena sosial media tak mengenal lagi jarak dan batas
wilayah, apa yang terjadi di satu wilayah bisa jadi model untuk
dijalankan di wilayah lainnya. Seperti gerakan Indonesia Membaca yang
diusung Aher saat interaksi twit Senin lalu, bisa jadi solusi pencerahan
dan pendidikan untuk seluruh Indonesia.
Di luar itu, rasanya Aher sudah mendemonstrasikan bagaimana membangun
komunikasi di sosial media secara dua arah. Karena banyak pejabat negara
dan pemimpin daerah yang telah memiliki akun sosial media, tapi lebih
banyak digunakan untuk bicara, bukan mendengar dan 'membaca' peristiwa.
Mantab pisan euy Gubernur Jabar. Aher emang gahol !
Aher menangani langsung interaksinya di dunia maya dengan followernya |
:: PKS PIYUNGAN
No comments:
Post a Comment