Saturday 28 December 2013

Indonesia Berhutang pada Ulama & Pesantren

Foto: Presiden Anis Matta: Indonesia Berhutang Besar pada Ulama dan Pesantren 

Silaturahim Anis Matta ke kalangan pesantren nahdliyin di Jatim disambut hangat para kyai. KH Kafabihi Machrus, salah seorang pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri mendorong dan mendoakan Anis Matta menjadi presiden. “Ketika yang tua sudah tidak dipercaya, saatnya yang muda tampil”, ujarnya saat memberikan sambutan pada acara dialog kebangsaan di Aula Muktamar Lirboyo, Minggu 22/12.

Dialog yang mengambil tema Dari Pesantren untuk Bangsa ini dihadiri juga oleh Wagub Jatim H. Syaifullah Yusuf dan Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar. Bagi Anis Matta, ini panggung kedua setelah Sabtu kemarin, 21/12, berdialog dengan kyai dan santri di Pesantren Mambaush Sholihin, Gresik.

Anis Matta yang seperti biasanya tampil segar dan kaya gagasan, menyebut pesantren punya peran sangat besar ketika perjuangan kemerdekaan. “Indonesia berhutang besar pada ulama dan pesantren”, katanya.

Lebih lanjut, Anis Matta berharap ke depan pesantren mampu melahirkan pemimpin negeri ini. “Disiplin belajar di pesantren akrab dengan penderitaan yang disengaja untuk menempa para santri. Kultur pesantren juga sangat egaliter”, ungkapnya.

Kultur egaliter ini juga dibahas oleh Gus Ipul,  yang tampil penuh canda di hadapan ratusan santri dan tokoh masyarakat Kediri. Menurut Wagub Jatim ini, Indonesia dulu sempat mengalami perdebatan tentang bentuk negara, apakah menjadi negara agama atau atau negara kebangsaan, pada akhirnya menyepakati untuk menjadi negara bangsa.

Sementara  KH Anwar Iskandar lebih menyoroti perlunya dibangun silaturahim lebih intensif di kalangan partai Islam juga dengan ormas seperti NU. “Diperlukan kebersamaan partai Islam dan NU”, ungkapnya. Secara khusus, A’wan syuriah PWNU Jatim ini juga mengajak PKS untuk lebih dekat dengan NU. “Sudah waktunya PKS tidak mengambil jarak dengan tradisi NU”, nasehatnya.

*reporter: @baihaqibaikhataiPresiden Anis Matta: Indonesia Berhutang Besar pada Ulama dan Pesantren

Silaturahim Anis Matta ke kalangan pesantren nahdliyin di Jatim disambut hangat para kyai. KH Kafabihi Machrus, salah seorang pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri mendorong dan mendoakan Anis Matta menjadi presiden. “Ketika yang tua sudah tidak dipercaya, saatnya yang muda tampil”, ujarnya saat memberikan sambutan pada acara dialog kebangsaan di Aula Muktamar Lirboyo, Minggu 22/12.

Dialog yang mengambil tema Dari Pesantren untuk Bangsa ini dihadiri juga oleh Wagub Jatim H. Syaifullah Yusuf dan Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Iskandar. Bagi Anis Matta, ini panggung kedua setelah Sabtu kemarin, 21/12, berdialog dengan kyai dan santri di Pesantren Mambaush Sholihin, Gresik.

Anis Matta yang seperti biasanya tampil segar dan kaya gagasan, menyebut pesantren punya peran sangat besar ketika perjuangan kemerdekaan. “Indonesia berhutang besar pada ulama dan pesantren”, katanya.

Lebih lanjut, Anis Matta berharap ke depan pesantren mampu melahirkan pemimpin negeri ini. “Disiplin belajar di pesantren akrab dengan penderitaan yang disengaja untuk menempa para santri. Kultur pesantren juga sangat egaliter”, ungkapnya.

Kultur egaliter ini juga dibahas oleh Gus Ipul, yang tampil penuh canda di hadapan ratusan santri dan tokoh masyarakat Kediri. Menurut Wagub Jatim ini, Indonesia dulu sempat mengalami perdebatan tentang bentuk negara, apakah menjadi negara agama atau atau negara kebangsaan, pada akhirnya menyepakati untuk menjadi negara bangsa.

Sementara KH Anwar Iskandar lebih menyoroti perlunya dibangun silaturahim lebih intensif di kalangan partai Islam juga dengan ormas seperti NU. “Diperlukan kebersamaan partai Islam dan NU”, ungkapnya. Secara khusus, A’wan syuriah PWNU Jatim ini juga mengajak PKS untuk lebih dekat dengan NU. “Sudah waktunya PKS tidak mengambil jarak dengan tradisi NU”, nasehatnya.

*reporter: @baihaqibaikhatai

No comments:

Post a Comment