Saat hiruk pikuk pemilu
2009, ketidaksukaan Teguh Al Holidi kepada partai politik yang mengusung
nilai-nilai agama begitu besar, khususnya pada Partai Keadilan
Sejahtera (PKS). Dia bisa sangat marah jika bendera atau simbol-simbol
partai tampak atau terpasang di areal sekeliling rumah atau ‘daerah
kekuasaan’nya. Bendera yang terpasang akan ia cabut sendiri hingga
tiang-tiangnya. Teman dan kerabat yang aktif di PKS dilarangnya
menyosialisasikan partai di sekitar kampung.
“Agama kok dibawa-bawa ke politik? Munafik!” begitu cetusnya saat itu.
Teguh sendiri dikenal sebagai tokoh yang disegani. Tangan dinginnya berulangkali membawa proyek pemerintah yang sering terhambat mengucur mulus ke sejumlah kampung di kecamatan Gunung Sugih – Lampung Tengah.
“Agama kok dibawa-bawa ke politik? Munafik!” begitu cetusnya saat itu.
Teguh sendiri dikenal sebagai tokoh yang disegani. Tangan dinginnya berulangkali membawa proyek pemerintah yang sering terhambat mengucur mulus ke sejumlah kampung di kecamatan Gunung Sugih – Lampung Tengah.