Thursday 2 May 2013

Fenomena Meninggalnya UJE yang berkesan Menjadi Syirik



Fenomena atas meninggalnya UJE membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) ikut mengomentari membludaknya peziarah ke makam Ustaz Jefry Al Buchori atau Uje di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak Jakarta Pusat. MUI menyatakan tidak melarang peziarah datang mengunjungi dan mendoakan Uje ke makam. Tapi jangan sampai Uje dikultuskan sehingga berbuat yang tidak diinginkan.
“Tidak dilarang datang ke makam orang-orang shaleh. Tapi jangan mengkultuskan, dalam artian meminta-minta di kuburan,” kata Ketua MUI, KH. Umar Shihab kepada JPNN, Kamis (2/5).
Ia menyatakan, orang-orang yang datang ke kuburan dengan niat meminta-minta sesuatu dikategorikan perbuatan syirik. Harusnya, jelas Umar, jika ada yang dimohonkan harus diminta langsung ke Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Mungkin yang melakukan itu di kuburan Uje tidak tahu. Sekali lagi MUI tidak melarang berkunjung ke kuburan Uje, tapi jangan meminta-minta sesuatu,” harapnya.
Membludaknya peziarah makam Ustaz Jefry Al Buchori atau Uje, disyukuri pihak keluarga. Namun pihak keluarga ikut menyesalkan ketika ada peziarah yang mengkeramatkan makam Uje dan memperlakukannya secara berlebihan. Beberapa di antaranya berbuat aneh, seperti mengambil sesuatu dari kuburan Uje lalu dibawa pulang.
“Kami minta agar tidak mengambil apapun dari makam Uje. Kami khawatir hal itu jadi mengarah ke perbuatan syirik,” ujar adik Uje, Aswan Faisal di Kawasan Pancoran, Rabu (1/5) malam.
Aswan menyatakan tetap berterimakasih kepada peziarah. Namun ia mengimbau agar peziarah menghindari perubatan yang mengarah pada kesyirikan.
“Jangan begituan deh. Datang saja lalu kirimin doa, itu sudah lebih dari cukup,” harapnya.

Redaktur: Shabra Syatila

No comments:

Post a Comment